watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

ceritaku bersama reni

Berawal pada suatu hari (aku sudah lupa hari dan
tanggalnya), saat itu aku sudah mulai bekerja di
suatu perusahaan yang lumayan besar. Yang
kuingat hari itu aku tidak masuk kantor
berhubung sedang libur. Untuk mengisi
kekosongan hari itu aku jalan-jalan ke Blok-M
Plaza sendiri saja karena aku lagi tidak punya
cewek (baru putus), iseng saja aku keliling sendiri
mulai dari lantai bawah sampai ke lantai atas dan
akhirnya aku stand by di bioskop Twenty-One.
Sambil asyik melihat poster-poster film yang
dipasang, mataku jelalatan ke kiri dan ke kanan
kali-kali saja ada cewek yang mau menemaniku
nonton film. Tapi sepertinya hari itu hari sialku,
karena kulihat tidak ada satu perempuan pun
yang sendirian, semua perempuan yang datang
ke situ semua bawa pasangan. Setengah putus
asa kubeli saja tiket nonton, dalam hatiku bilang
"Ya sudahlah."
Setelah pintu theater di buka aku langsung saja
masuk dan menunggu filmnya diputar. Waktu
film hampir main tiba-tiba ada yang menegurku
"Permisi Mas..!" Waktu kulihat ternyata yang
ngomong adalah seorang perempuan. Dia
ternyata duduk di sebelahku, terus kubalas saja
"silakan ehm sendiri saja?" aku tanya begitu
karena aku nggak lihat siapa-siapa lagi selain dia.
"Iya nih lagi iseng habis boring sih kalau
dirumah." Itu perempuan jawab sambil melihat
ke aku. Dalam hati aku berpikir "Nah ini dia, tadi
dicari di luar nggak ada ehh.. nggak tahunya
malah dapat di dalam." Kuteruskan saja
tanyanya, "Kenapa kok di rumah bisa boring
sih?" "Ya.. bosen saja kalau hari libur gini, nggak
ada kegiatan tuh!" Dia bilang sambil mulai makan
popcorn yang dia bawa. "Eh Mas mau?" dia
menawarkan popcorn ke aku. "Wah makasih
deh nanti saja yah!" jawabku. "Oo.. iya.. namaku
Jimmy, nama kamu siapa kalau boleh tahu?"
tanyaku. "Namaku Reny, kamu sendirian juga
Jim", itu cewek tanya lagi ke aku. "Iya habis
sama seperti kamu, aku juga lagi nggak ada
acara makanya aku nonton saja" sahutku.
Akhirnya kita berdua jadi ngobrol panjang lebar
sambil menunggu film main. Pas film sudah
main kukeluarkan Coca Cola kaleng yang kubeli
di luar dan berniat untuk membukanya. Entah
kenapa tiba-tiba itu Coca Cola kaleng muncrat
isinya pas kubuka dan airnya menyembur keluar
mengenai badan Reny. Dengan reflek
kukeluarkan saputanganku dan langsung
membersihkan air Coca Cola yang ada di badan
Reny sambil bilang, "Waduh sorry berat nih
sumpah aku nggak sengaja!" Waktu
membersihkan, aku nggak sengaja menyenggol
buah dadanya itu cewek. Wah ternyata
walaupun nggak besar-besar amat tapi padat
sekali. "Enggak apa-apa kok Jim kan lu nggak
sengaja ini!" balas Reny. Berhubung si Reny
diam saja waktu kesenggol buah dadanya, ya
sudah aku lama-lamain saja membersihkan di
bagian itu sambil sesekali coba meremas. "Wah..
kok betah ya", sahut Reny. Sambil belaga bodoh
aku bertanya, "Betah kenapa?" "Itu tangan kok
malah mainin buah dadaku", kata Reny sambil
menahan senyuman. "Habis buah dada kamu
ngegemesin sih, sekel banget Ren?" sahutku lagi.
"Iya dong kalau punya properti tuh kan harus
dirawat biar bagus", kata Reny lagi.
Di tengah film main aku iseng tanya begini, "Ren
dari pada di sini mending kita cari tempat saja
yuk buat ngobrol?" Terus si Reny bilang, "Ya
sudah nunggu apa lagi Jim! Eh kamu bawa
mobil?"
"Beres", sambil kugandeng tangan Reny untuk
keluar dari gedung bioskop. Sampai di mobil aku
tanya ke dia, "So kita mau kemana nih, Ren?"
"Ya terserah kamu saja kan kamu yang ngajak!"
jawab Reny.
Akhirnya kuajak saja ke hotel yang terdekat yaitu
ke Hotel Melawai. Singkatnya setelah semua
urusan check in selesai dan kita berdua sudah
sampai di kamar, aku tanya lagi sama dia, "Ehm
kita mau ngobrol atau mau ngapain nih?"
"Ngapain juga kita di sini cuma ngobrol doang
Jim, kan aku juga tahu maunya kamu apa!" Reny
bilang gitu sambil melepas baju kaos dan rok
mininya. Wah bodinya lumayan oke juga nih
walaupun wajahnya nggak begitu cantik sih. Dia
pakai bra sama CD warna hitam transparan jadi
pentil buah dadanya dan bulu kemaluannya
yang nggak begitu lebat kelihatan membayang.
"Buka dong baju kamu Jim terus kamu tunggu
di tempat tidur, aku mau ke toilet dulu nih",
sambil berkata begitu dia masuk ke toilet dalam
hatiku berkata, "Sialan nih cewek aku di suruh-
suruh bikin aku malu saja!" Tapi kubuka saja
baju, celana jeans dan CD-ku yang pasti penisku
sudah tegang menunjuk ke atas. Timbul pikiran
isengku, "Si Reny ngapain yah di toilet, aku susul
saja", langsung saja aku susul dia ke toilet. Pas
pintu kubuka ternyata dia lagi nyeboki vaginanya
pakai shower sambil duduk di pinggiran bak
mandi. "Heei ngapain kamu masuk Jim
bukannya nunggu di kasur?" dia berkata begitu
sambil sedikit kaget. "Habis kamu lama banget
sih kamu lihat dong penisku sudah tegang berat
nih." Sambil aku acungi penisku ke muka dia.
"Hihihihi sudah horny yah aduh kasihan sini aku
jilatin deh!" sambil dia mengelus-ngelus penisku.
"Kamu ngapain sih lama benar?" aku tanya gitu
sambil menikmati elusan tangan dia di penisku.
"Terus terang Jim aku juga sudah horny waktu
di bioskop tadi, sampai vaginaku basah jadi aku
cuci dulu habis tengsin sih!" Setelah bicara begitu
dia mulai jilat dan melamot penisku.
"Uhh shh nikmat Ren..!" aku merasa penisku
hangat sekali waktu dilamot sama Reny yang
sesekali menggigit gemas penisku. Sekitar lima
menit Reny mengulum penisku sampai basah
banget sama air liurnya, gantian aku yang
beraksi. Aku mainkan buah dadanya, pentilnya
yang kecil dan berwarna coklat tua aku pelinitr-
pelintir terus yang satu lagi aku remas dengan
gemas, kulihat si Reny merem sambil
merasakan remasan tanganku. Setelah beberapa
lama kusuruh saja si Reny menungging di dalam
bak mandi karena aku mau main pakai dog style.
Berhubung nih cewek sepertinya sih "perek" jadi
aku nggak mau menjilati vaginanya. Waktu dia
menungging, busyeet.. pantatnya 'bohai' banget
terus aku elus-elus tuh pantat yang bohai, mulai
dari arah pinggang sampai ke bagian vaginanya
yang kalau menungging gitu jadi kelihatan jelas
semua isi di dalamnya, aku mulai mengelus-
ngelus bulu kemaluannya yang jarang terus
kebagian kelentitnya aku gesek-gesek sambil
sesekali kumasukan jari tengahku ke lubang
vaginanya yang sudah mulai basah.
"Ahh.. uhh.. shh.. waw Jim nikmat Jim ah!" Reny
mulai mendesah genit keenakan. Setelah kurasa
sudah cukup basah akhirnya kuarahkan penisku
ke lubang vaginanya dan perlahan kudorong
maju "Slebb!" Penisku masuk semua ke dalam
vagina Reny karena memang sudah basah jadi
nggak begitu susah. "Aaww asshh shit ouhh
Jimmy ahh!" Reny menjadi histeris setelah aku
menggerakan pinggulku maju mundur perlahan.
Rasanya memang nikmat banget apalagi buatku
yang sudah kira-kira dua minggu belum
tersalurkan nafsu birahiku. "Shh oohh.. Ahh!"
aku mendesah sambil maju mundurin pinggulku
dan tanganku memainkan pentil buah dadanya
yang juga sudah mulai keras. "Ahh uuhh shit,
Jim aku mau nyampe nih ahh duhh waawww..!"
sambil bicara begitu Reny menekan keras
pantatnya ke belakang agar batang penisku
masuk lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Aku
merasa ada cairan hangat yang membasahi
batang penisku, ternyata si Reny sudah orgasme
ini ditandai dengan kepalanya mendongak ke
atas dan diserati desahannya, "Auuhh shh Jim
Ouff shh!" Langsung kucabut penisku dari
vaginanya dan kugendong dia menuju ke
tempat tidur yang nyaman. Aku rebahkan
tubuhnya di atas tempat tidur dan kujilati buah
dadanya yang mantap dengan rakus. Tiba-tiba
aku punya ide dan aku langsung bangun dari
tempat tidur menuju ke mini bar yang ada
disamping TV. Aku buka kulkas dan kuambil
juice jeruk. "Kamu kok berhenti sih Jim..?" tanya
Reny sambil masih celentang di tempat tidur.
Aku jawab, "Ada deh mau tahu saja!" Aku balik
lagi ketempat tidur dan aku tuangkan juice jeruk
tersebut ke buah dadanya, walaupun sampai
tumpah ke kasur aku nggak peduli. Habis itu aku
mulai jilati buah dadanya dengan rakus sambil
menikmati juice jeruk yang kutuang tadi. "Ohh
Jim.. geli geli Jim Ahh.." Reny mulai blingsatan
nggak karuan sambil menjambak rambutku.
Aku terus jilat dan melamot buah dadanya
sampai juice jeruk tersebut habis. Setelah itu aku
buka pahanya lebar-lebar untuk kusodok dengan
penisku lagi. "Blesspp.. ahh.. Shh, " aku mulai
bergerak naik turun, "Slebb bless slebb bless",
terdengar bunyi dari vagina si Reny yang sudah
mulai basah lagi. Reny yang sudah mulai horny
mulai menggerak-gerakkan pinggulnya
mengikuti iramaku. Ternyata si Reny memang
ahli karena aku merasakan nikmat yang nggak
ada duanya, "Wahh Ren ahh kamu hebat Ren
shh vagina kamu bisa nyedot ohh.. Shh",
ucapku keenakan.
Aku merasa kalau kali ini aku mau sampai, "Ahh
Ren.. aku mau keluar nih." Reny mendorong
tubuhku sambil bilang, "Aku di atas deh.. Jim!"
Kucabut penisku dan aku rebahan menggantikan
si Reny yang sudah bangun dan langsung
nangkring diatas perutku. Reny mengarahkan
penisku ke arah lubang vaginanya dan menekan
ke bawah, "Bleep ahh.." Reny kini yang aktif, dia
bergerak ke atas dan ke bawah sambil
menjambak rambutnya sendiri. Tanganku yang
bebas langsung bermain-main dengan buah
dadanya yang sudah nggak karuan warnanya
habis kucupangi tadi. "Ahh duhh Jim.. gila
nikmat benar shh ouhh", Reny sedikit menjerit.
Setelah sekitar 15 menit aku merasa sudah nggak
tahan lagi untuk orgasme, "Ouuhhff Ren.. aku
sudah nggak tahan nih shh", aku cengkram
pinggang Reny untuk melampiaskan perasaan
nikmat. "Jim kita keluar bareng ahh shh.. ouhh..
Jimm.. cret creet croot croot..!" Akhirnya kita
berdua orgasme bersamaan, nikmat sekali yang
kurasakan saat itu. Setelah menikmati orgasme
masing-masing kita tertidur sambil berpelukan.
Kita terbangun malam hari dan langsung
berpakaian setelah itu langsung cabut. Ternyata
hari libur aku nggak sesial yang kukira, malah
aku dapat durian yang sudah matang


Adult | GO HOME | Exit
1/670
U-ON

inc Powered by Xtgem.com